Tanggal 9 September lalu, saya berkesempatan nonton salah satu film Indonesia paling ditunggu tahun 2018 ini, yaitu Wiro Sableng. Saya tertarik nonton film ini karena tahun 90-an pernah ngefans sama sinetronnya dan ingin melihat bagaimana Vino G Bastian memerankan tokoh sableng buatan bapaknya ini.
Sinopsis Wiro Sableng 2018
Film Wiro Sableng dimulai dengan munculnya sekelompok orang berkuda tiba di atas sebuah bukit, dimana lembahnya terdapat pemukiman penduduk. Ketua orang berkuda itu menyuruh anak buahnya menyerang pemukiman itu. Dia mengizinkan mereka mengambil semuanya, kecuali apa yang sudah menjadi miliknya.
Dengan segera gerombolan itu mengacaukan pemukiman. Para penduduknya, yang kebanyakan hanya rakyat jelata, kocar kacir. Tapi salah seorang penduduknya, namanya Raden Ranaweleng, meminta istrinya yang bernama Suci dan anaknya yang bernama Wiro Saksana bersembunyi. Dia akan maju menghadapi ketua gerombolan tersebut yang diketahui bernama Mahesa Birawa.
Cepat dan juga taktis, Mahesa Birawa menghabisi Rana dan Suci di depan Wiro. Bahkan dia memerintahkan anak buahnya membakar Wiro. Di saat terakhir, muncul pendekar wanita yang menyelamatkan Wiro. Dialah Sinto Gendeng. Berhasil menyelamatkan Wiro, Sinto langsung kabur – ini membuat saya terheran-heran kenapa Sinto tak langsung menghabisi Mahesa Birawa dan anteknya disitu?
Cerita pun bergulir, Sinto membesarkan dan mendidik Wiro dengan kemampuannya. Ketika merasa Wiro sudah siap “dilepas”, dia menyerahkan senjata pamungkasnya, Kapak Naga Geni dan Batu Api. Sebelum Wiro pergi, dia sempat meminta Wiro menyeret Mahesa Birawa ke hadapannya, di Gunung Gede. Dia menceritakan Mahesa Birawa adalah murid yang digadang-gadang mewarisi semua ilmunya tapi gagal akibat ambisi duniawi dan mengingatkan Wiro bahwa Mahesa-lah pembunuh kedua orang tuanya. Wiro pun turun gunung siap menantang Mahesa Birawa di tengah titah sang guru dan dendam kesumat di dalam dada.
Pernik-pernik Film Indonesia Wiro Sableng
Sehabis nonton Wiro Sableng 2018 di bioskop Kota Cinema Mall, saya langsung mencari beberapa petunjuk. Baru tahu saya ternyata sehabis credit title ada potongan untuk sekuelnya. Yap, berdasarkan informasi yang saya dapatkan film bioskop Wiro Sableng siap dibuat dalam tiga bagian alias trilogi.
Tak ada lagu yang dijadikan soundtrack untuk film laga ini. Di internet juga tak ada. Tapi ada satu hal yang menarik. Ost Wiro Sableng 90-an diremake Sanca Record menjadi genre rock progresif. Lagunya bergaya Dream Theatre. Hahaha...
Itu saja sih sinopsis film bioskop Indonesia 2018 Wiro Sableng Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 (2018).
.){kind=link}
Posting Komentar
Posting Komentar