[Catatan] Perbedaan "Namun" dan "Tetapi", Plus Contoh Penggunaan dalam Kalimat

Posting Komentar

Sudah agak lama aku tahu kalau kata "namun" dan "tetapi" itu berbeda, tetapi aku abai dengan perbedaan itu.

Hari ini, aku baru membaca tentang perbedaan "namun" dan "tetapi". Karena itu, aku baru benar-benar paham bagaimana perbedaannya.

Artikel ini kutujukan untuk diriku sendiri agar tidak lupa tentang bedanya namun dan tetapi – yah, semacam catatanlah.

I. Letak Perbedaan "Namun" dan "Tetapi"

Letak perbedaan antara kata namun dan tetapi adalah fungsinya.

1. Fungsi Kata Namun / Akan Tetapi

Kata "namun" dipakai untuk menyambungkan kontradiksi (hal yang berlawanan) dengan kalimat sebelumnya.

Dalam kata lain, kata "namun" berfungsi untuk menghubungkan antarkalimat, bukan intrakalimat.

Jadi, sebelum kata "namun" harus ada titik.

Selain kata "namun", bisa juga dipakai kata "akan tetapi".

Disini, aku belum paham, apakah setelah kata "namun" / "akan tetapi" harus diikuti tanda koma atau tidak.

2. Fungsi Kata Tetapi

Sedangkan, kata "tetapi" dipakai untuk menyambungkan kontradiksi dengan klausa sebelumnya.

Dalam kata lain, kata "tetapi berfungsi untuk menghubungkan intrakalimat, bukan antarkalimat.

Jadi, sebelum kata "tetapi" harus ada koma.

Sementara itu, kata "tapi" merupakan bentuk nonbaku dari kata "tetapi".

Kata ini biasa dipakai dalam obrolan, sebab lebih cepat dan lebih mudah diucapkan.

II. Contoh Penggunaan "Namun" dan "Tetapi" dalam Kalimat

Berikut contoh penggunaan "namun" dan "tetapi" yang sesuai sama konteks dan kaidah penggunaannya.

Aku ingin membeli motor baru. Namun, belum memiliki uangnya.

Aku ingin membeli motor baru. Akan tetapi, belum memiliki uangnya.

Aku ingin membeli motor baru, tetapi belum memiliki uangnya.

Aku ingin membeli motor baru, tapi belum memiliki uangnya.

Itulah pemahamanku terkait beda "namun" dan "tetapi".

Semoga setelah menulis catatan ini, aku bisa menerapkan penggunaan kata "namun" dan "tetapi" dalam kalimat dengan tepat.

Related Posts

Posting Komentar