Dalam hati aku menjawab pertanyaan mereka dengan satu kata yaitu belum. Aku belum siap resign, aku juga belum siap-siap kerja di tempat lain.
Tapi...
Hidup nggak pernah menunggu kita siap. Aku hanya punya satu rencana. Satu. Bukan dua, terlebih tiga. Dan itu adalah menjadi freelancer alias pekerja lepas.
Kenapa kupilih menjadi freelancer? Alasannya banyak. Nggak bisa kusebut satu per satu.
Tapi...
Aku punya satu alasan kuat untuk keluar dari MP. Bosan. Aku nggak tahu bagaimana teman-temanku sanggup bertahan kerja di sana selama beberapa waktu? Ada yang sampai 6 tahun, bahkan ada yang 8 tahun lebih. Aku sendiri udah kerja 3 tahun di sana.
Nah...
Keputusanku sudah dibuat. Kalimat dalam hati sudah diucapkan. Lelaki sejati pantang menariknya lagi. Aku akan berjuang di kehidupan freelancer-ku. Oink. Oink. Oink.
Photo by Bench Accounting on Unsplash
itu yg pernah saya alami jg mba beberapa bulan lalu.. lebih enak mencari uang sbg freelance di berbagai tempat daripada kerja di satu tempat tp hasilnya tdk sesuai
BalasHapussalah satu alasan saya juga mas :D
BalasHapusSuatu hari nanti, aku ikut nyusul mas. Hehhehe
BalasHapusahahaha.... sekarang belum saatnya ya Mas Erick?
BalasHapus