Waktu belum bergabung di Grabbike, saya takut banget utak-atik hape Android.
Dapat istilah root, saya langsung parno. Cobalah saya menghubungi teman di Jogja untuk menanyakan soal root.
"Root itu apa sih?" demikian saya meng-WA-nya.
"Wes Lih, kalo nggak tahu mending hapemu standart wae. Nanti malah bootloop. Garansinya hilang, kamu kebingungan." begitu balasan teman saya terkait pertanyaan yang saya ajukan.
Jawaban itu membuat saya mundur teratur untuk mencari tahu apa itu root lebih lanjut. Saya urung menindak-lanjuti soal root tersebut. Seolah-olah root itu monster menakutkan yang harus dihindari.
Setelah gabung di Grabbike, istilah root kembali mengemuka. Saya jadi penasaran lagi dengan pertanyaan sederhana: Apa itu root?
Setelah googling sana sini, saya mendapati jawabannya.
Secara sederhana, root adalah kegiatan memasang aplikasi untuk mengambil akses default hape android ke tangan user (pemilik hape). Banyak manfaat yang bisa kita dapatkan jika hape sudah diroot. Salah satu diantaranya adalah menghapus aplikasi bawaan yang sebenarnya tidak kita gunakan tapi tidak bisa dihapus (Samsung paling banyak niy, terutama seri SM-G7102) dan setelah itu kinerja hape android bisa dimaksimalkan.
Risiko yang muncul jika kita nge-root hape adalah bootloop atau hardbrick, terus kalau hape kamu masih garansi, root akan menghilangkan garansi tersebut dan harga jual hape pun jatuh (konon ya). Bootloop masih bisa diatasi dengan flashing. Hardbrick? Saya belum tahu caranya, hehehe...
Tahu itu semua membuat saya coba mengerti. Saya belum berani langsung praktik. Saya coba mengerti cara kerjanya. Ternyata nge-root ada dua cara: yang pakai pc dan yang tanpa pc. Saya memilih root tanpa pc.
Root tanpa pc itu memakai aplikasi bernama Kingroot. Saya pakai versi terbarunya yang didownload langsung dari situs official (pilih yang download for Android ya). Perlu diketahui ada beberapa aplikasi sejenis yang memiliki fungsi sama. Saya tidak menuliskan satu per satu, karena memang postingan ini bukan postingan tutorial.
Kingroot itu hanya perlu diinstal kemudian dipakai untuk nge-root. Sesederhana itu.
Sekarang saya sudah tahu dan mengerti root. Jadi saya tidak takut lagi dan tidak menganggapnya seolah-olah monster.
Posting Komentar
Posting Komentar