Desainer Versus Setter Desain

36 komentar

Tanggal 31 Maret 2012 kemarin saya bertemu dengan seorang kawan, @helloadit, yang ngurusin domain blog saya ini. Dia anak desain -- walaupun dia tak meluluskan kuliahnya. Toh, tujuan akhir dari kuliah adalah mencari kerja, dan tanpa harus lulus kuliah -- katanya -- dia sudah dapat pekerjaan. Saya sih kurang begitu paham dia kerjanya apa. Tapi, menurut penuturan pacarnya, dia anak desain. Titik.

Pada siang yang bolong itu, di angkringan sampailah kami ke obrolan tentang desain. Karena saya sebagai freelancer setting / layout isi buku [sedikit banyak berhubungan dengan desain juga]. Sehingga ada kecocokan tema yang kami obrolkan.

Menurut @helloadit, desainer adalah orang yang membuat desainer. Sementara, yang menerapkan konsepnya adalah setter desain. Kenapa? Karena seorang desainer tidak perlu mengerti tentang segala macam program komputer seperti Corel, Photosop, dsb. Dia hanya butuh tahu tentang konsepnya dan perkembangan yang terjadi di dunia desain. Sehingga dia mengerti betul akan membuat konsep desain seperti apa. Setter desain harus menguasai semua program komputer yang dibutuhkan untuk mendesain. Tapi tidak perlu mengetahui perkembangan di dunia desain. Karena pada penerapannya dia akan diberi konsep oleh desainer.

Dia kemudian mencontohkan secara sederhana. Kalau desainer baju ternama itu dia ikutan menjahit atau tidak? Tidak tho? Jadi, desainer baju itu konseptor, sementara si penjahit itu adalah setter desain. Sama halnya dengan desainer kaos dan setter desain kaos. Dengan perbedaan ini, masalah bayaran (gaji) akan berbeda jika kita bekerja di sebuah perusahaan. Soalnya seorang konseptor memiliki nilai bargain yang lebih tinggi ketimbang seorang aplikator. Jangan mau menjadi seorang konseptor dengan bayaran upah seorang aplikator.

"Terus kenapa mas dengan itu?" tanya saya bodoh.

"Yah, saya tidak ingin terjadi kekeliruan di masyarakat sehingga terjadi mblunder. Tujuan mereka memahami bagaimana pentingnya menjadi seorang konseptor bukan hanya seorang aplikator," jawab @helloadit.

Nah, kalau teman-teman bagaimana?

Nb. tulisan ini saya sertakan dalam Mini Contest Blog yang disponsori oleh Upparl.

Related Posts

36 komentar

  1. weleh saya baru tau konsep beginian
    mungkin saat ini saya masih masuk kedalam desainer dan setter desain

    jadi konsep dan desainnya saya coba ngerjain sendiri
    ternyata jadi konseptor lebih asik kayanya

    nice post!
    terimakasih sudah berpartisipasi di minikontes blog saya

    :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yap. begitulah aturan umumnya. Saya bekerja di dunia industri kimia dan orang yang bekerja sebagai designer pabrik kimia dihargai jauh lebih tinggi dengan mereka yang hanya mengoperasikan sebuah pabrik kimia.

      Hapus
    2. moga-moga menang ya Kak @helgaindra.

      Hapus
    3. @lukman nulhakiem: tapi di dunia penerbitan nggak gitu tuh mas :))

      Hapus
  2. wah dahsyat ya pembahasanya. saya si kurang tau tentang desainer, tapi ada benar nya juga konsep yang di ajukan. sama kaya saya teknik mesin, saya juga bisa bikin konsep engin yang begitu bagus, tapi ketika mengerjakanya ya bukan saya. orang lain, tukangnya.
    dilain pihak, kita juga perlu tau tentang pembuatanya, kenapa? karena percuma kita bikin desain bagus bagus (misalnya desain mesin, untuk saya) tapi ga bisa di aplikasikan karena ga bisa di buat? klo gitu, siapa yang salah. jadi ga ada salahnya kita mengerti tentang pembuatanya, jadi kita bisa memperkirakan pembuatanya pada waktu bikin desainnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya pastinya tauklah mas. sekarang designer baju itu bisa njahit atau nggak? saya yakin bisa. tapi karena dia lebih menggeluti konsepnya, saya pikir dia udah nggak pegang teknis jahitnya. perlu tahu prosesnya jelas. wong itu konsepnya. hehehe

      Hapus
    2. ya ente ahlinya lah, ente lbih tau. heheh.

      Hapus
  3. wah konsepnya kaya gitu ya desainer. baru tau..

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mas. sori. baru ditampilin komengnya. habisnya masuk box spam nggak saya cek hihihi...

      Hapus
  4. Memang yg mengembangkan suatu konsep akan lebih di hargai, karena membuat konsep itu lebih sulit drpd tinggal mengerjakan k0nsepnya

    BalasHapus
  5. konsep dan penuturan yang menarik,
    saya ga bisa desain euy, ada sih ide , tapi ya masih belum bisa menuangkannya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. kan ada teknisinya mas. bisa minta tolong kok.

      Hapus
  6. konsep dan aplikasi
    kurasanya keduanya baru bagus kalau dipadukan nggak hanya satu sisi saja

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya benar.
      tapi konseptor tidak perlu mengerti tentang hal-hal teknis. itu yang saya maksud.

      Hapus
  7. saya sependapat sama tulisan diatas, soalnya dalam desain kalau cuma modal cerita saja tanpa konsep yang matang akan menimbulkan banyak kebingungan

    BalasHapus
  8. wah gimana ya. ada benarnya juga si, supaya bisa konsen ke desainya juga. tapi ga semuanya tepat, ada kalanya kita juga harus terjun ke bwah. mengerti suasana dan kondisi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya emang harus terjun ke bawah tapi dia perlu megang teknis. cuma perintah teknis aja :D

      Hapus
  9. kalau bisa keduanya dikuasai jangan hanya konsep doang tapi bisa menerapkannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. mungkin yang perlu saya tegaskan adalah konseptor itu yang sudah melebihi hal-hal teknis kali ya?

      tapi jujur aja saya kenal beberapa orang yang bisa mengonsep tapi tidak tahu teknisnya. beda lho teknis dan konsep :D

      Hapus
  10. wah keren pasti kalau dah ketemu pakar desainya itu gan..

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya pernah ketemu. beberapa orang. termasuk salah satunya @helloadit. tanya aja sama dia.

      Hapus
  11. seorang koseptor bukan berarti dia tidak perlu tahu apa-apa tentang segala aplikasi komputer, yang penting bagaimana dia menempatkan ilmu-nya, sebagai konseptor atau sebagai seorang setter design :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. tergantung dari mana dia memulai.

      jawaban idem seperti yang saya kasih ke Cerita Tugu yah.

      Hapus
  12. baru tahu mas, perbedaannya.. terima kasih infonya ya mas :)

    BalasHapus
  13. wah keren postingannya, aku jadi engeh dgn istilah setter desain!
    pantesan menang ^_^

    BalasHapus
  14. seperti dalam sebuah perusahaan, ada yg pegang posisi strategis puncak manajemen, ada pula yg bagian operasional. btw, selamat ya jadi pemenang :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. tapi kebanyakan sekarang dipangkas mas. seringnya 2 itu dijadiin satu. bikin yang melakukannya kepayahan sendiri.

      Hapus
  15. Berarti selama ini saya merangkap kedua tugas itu. Karena biasanya membuat disain sekaligus mengerjakannya di komputer.
    Omong-omong sudah milih kaosnya belum?
    :D

    BalasHapus

Posting Komentar