Benarkah Kesempatan Hanya Datang Sekali?

2 komentar
Aku nggak tahu, bagaimana cara Tuhan bekerja, dan menempatkan aku pada tempat yang tepat. Kali dulu, aku ditempatkan di Jakarta, aku merasa berada pada tempat yang tepat. Sampai akhirnya aku merasa bahwa aku sudah muak dan ingin berada di tempat yang lain. Salahkah?


Kini kesempatan lain sudah dibukakan untukku dua tahun lalu, di Yogyakarta. Mulanya aku mengira inilah tempat terakhirku. Nyatanya, aku salah. Aku muak lagi dan ingin berada di tempat yang lain. Salahkah lagi aku?

Aku benar-benar tak tahu mana yang harus kupilih. Keputusan untuk melangkah lebih daripada sekarang ini membuatku menggebu-gebu ingin berada di tempat yang lain lagi. Melompat lebih tinggi. Melompat mencapai titikku. Sementara di satu sisi, aku hanyalah seorang yang serba terbatas dalam kemampuanku. Ah... Tapi, pilihan sudah ditetapkan dan kabar sudah dibicarakan. Haruskah aku mundur lagi?

Pertanyaan yang takkan ada jawabnya kucari kecuali aku menjalaninya.

Kini dan nanti, takkan ada bedanya: aku sudah memantabkannya. Aku tak ingin ada di tempatmu lagi! Titik! Dan Tuhan akan bekerja membuatkan jalan membentang untukku di sana, yang perlu aku lakukan hanyalah percaya dan ikhlas menjalaninya. Terima kasih. Tempat yang sekarang dan kalian telah memberikan hal yang berarti untukku. Hanya saja, aku adalah Alexander Great yang harus menguasai separuh Eropa.

Yang menjadi pertanyaanku adalah benarkah kesempatan hanya datang sekali? Bukannya dua kali? Tiga kali? Atau lebih... Ah... sulit membayangkannya. Jalani saja... Itu...

Related Posts

2 komentar

  1. ahhh curcol nih...
    Mantapkan hati bro... kalo ingin melangkah, melangkahlah, kalo ingin berhenti dan diam sambil mencari "ancang-ancang" lakukanlah, asal jangan mundur, ada jurang di belakang :P

    BalasHapus
  2. Wkwkwk... iyap, saya dah bakal terima apapun resikonya kawan. maju!

    BalasHapus

Posting Komentar