Setelah cari sedikit info sana-sini, aku menarik kesimpulan kalau film ini cukup menarik dan layak ditonton sebagai hiburan. Jadilah, aku menonton film berdurasi dua jam ini. Dan inilah penilaianku dari hasil nonton tersebut.
Review Ghostbuster: Afterlife (2021)
Menurutku, film bergenre horor-komedi Ghostbuster: Afterlife ini cukup menyegarkan. Mulai dari cerita sampai pemain-pemainnya. Di bagian awal, sang sutradara – Jason Reitman – tampak begitu rapi membangun cerita. Dari memperkenalkan para karakter baru sampai hubungan mereka dengan tim Ghostbuster lama. Sisi petualangan, misterius, horor (meski tidak creepy), dan komedi berhasil menarik rasa penasaran. Dan itu Reitman tampilkan dengan pergantian antar-scene yang cukup mulus. Sehingga, penonton – yang bahkan baru mengenal tentang Ghostbuster – menjadi mudah memahami alur cerita yang disuguhkan. Namun, permasalahan justru muncul ketika film memasuki bagian akhir. Ibarat kata, apa yang Reitman telah bangun di awal perlahan runtuh. Terutama ketika musuh besar Ghostbuster muncul. Sejak awal hingga saat waktu kemunculannya, sosok yang ditunggu-tunggu penampilannya ini tidak diperkenalkan secara baik dan detail. Reitman lupa bahwa ada karakter antagonis yang juga perlu diperkenalkan disini. Bukan cuman karakter protagonisnya saja. Bagaimana tidak? Karakter antagonisnya tampak tidak memiliki tujuan apa-apa, selain menunggu karakter protagonis muncul untuk mengalahkannya. Para pemain juga tampil cukup baik. Mereka memainkan peran sesuai porsinya. Kita takkan menemukan sekretaris kikuk seperti di Ghostbuster 2016. Walaupun begitu, hanya dua pemain yang sangat mencuri perhatian. Mereka adalah Mckenna Grace yang memerankan Phoebe dan Logan Kim yang memerankan Podcast. Grace berhasil membawakan sosok Phoebe yang jenius, canggung, dan suka melontarkan joke garing. Sementara, Kim juga berhasil membawakan sosok Podcast yang bawel, konyol, sekaligus setia kawan. Yap, dia menjadi karakter yang nempel terus dengan Phoebe sejak kemunculannya. Membandingkan Ghostbuster: Afterlife 2021 dengan Ghostbuster 2016, secara umum, ya, jauh lebih bagus film ini. Entah kenapa Ghostbuster 2016 yang dianggap sebagai versi reboot-nya terasa kurang greget. Apa itu lantaran karakter utamanya diganti cewek semua, jadi terkesan wagu, hambar, dan kurang otentik? Bisa jadi begitu. Tapi Ghostbuster: Afterlife ini tidak begitu. Kita akan menemukan kesegaran dan keterkoneksian film ini dengan film pendahulunya di Ghostbuster (1984) dan Ghosbuster 2 (1989). Baik dari sisi cerita, karakter-karakternya, dan berbagai elemen – seperti perangkap hantu, mobil, senjata, hantu slimer, dll. Sayangnya, film ini menempatkan theme song Ghostbuster yang sangat otentik di akhir film. Padahal, lagu ini bagus banget ditempatkan di bagian tengah. Akan membuat semangat Ghostbuster lebih terasa.Sinopsis Ghostbuster: Afterlife (2021)
Film Ghostbuster: Afterlife mengangkat kisah generasi selanjutnya dari tim Ghostbuster yang ada di dua film sebelumnya. Cerita dimulai dengan terbunuhnya sesosok pria oleh entitas tak kasat mata. Kematiannya membawa satu keluarga, yang terdiri dari Callie, Trevor, dan Phoebe. Keluarga metropolis ini mengalami kesulitan ekonomi. Yang ditunjukkan dengan ketidakbisaan sang ibu membayar sewa kontrakan, harus terusir, dan pindah ke tempat lain. Callie mendapatkan kabar bahwa ayahnya meninggal – sosok pria yang mati terbunuh yang sebelumnya sudah diceritakan. Ayahnya meninggalkan "warisan" yang lumayan. Demi mendapatkan itu semua, Callie mengajak Trevor dan Phoebe ke rumah peninggalan ayahnya di Summerville.Tapi disana, Callie, (Trevor, dan Phoebe) justru menemukan rahasia besar sang ayah yang disimpan rapat selama ini. Sang ayah yang dijuluki "petani sialan" oleh masyarakat setempat ternyata salah satu anggota Ghostbuster yang hilang. Apa yang terjadi? Siapakah anggota Ghostbuster yang hilang itu? Teror apa yang tengah menunggu mereka?
Catatan:
Poster diambil dari situs https://posterspy.com/wp-content/uploads/2021/11/Ghostbusters_Afterlife_Poster.jpg.
Posting Komentar
Posting Komentar