Just for a Meowment merupakan web novel yang aku adaptasi dari komik berjudul sama. Berkisah tentang seorang wanita bernama Ki Myohee yang ingin bunuh diri. Tapi karena, umurnya belum habis, malaikat maut memberinya kesempatan hidup 100 hari lagi sebagai kucing. Pada kesempatan itu, dia menjadi lebih dekat dengan bosnya, Direktur Cha. Jika kamu menyukai novel hasil adaptasi, dan ingin membaca chapter lainnya, silakan klik tautan berikut ini. Terima kasih sudah berkunjung!
Daftar Isi
- I. Myohee
Memberikan Penjelasan Tidak Rasional
- II. Tuduhan Kejam Direktur Cha kepada Myohee
I. Myohee
Memberikan Penjelasan Tidak Rasional
“Kamu melompat
dari gedung tinggi dan berubah jadi kucing?” simpul Direktur Cha
mendengar penjelasan Myohee. Dia menepuk jidat – berada di ambang
antara percaya dan tidak percaya.
“I-iya...”
Myohee menimpali dengan terbata-bata.
Direktur Cha mencari
keberadaan kucing yang tadi dibawanya dari rumah Myohee. Tapi, dia
tidak menemukan kucing itu dimanapun.
“Kucing yang
kubawa dari rumahmu menghilang.”
Myohee membatin,
“Wajar, Direktur Cha nggak mempercayai ceritaku. Tapi... Bukankah
tadi kamu sempat mengatakan kalau aku telah menipumu. Ya kan?”
Direktur Cha menatap
Myohee. Dan ingat kalau sebelum mandi sempat menggumamkan hal
tersebut. Saat itu, dia ingat hanya ada kucing Myohee di sebelahnya.
Tak ada siapapun.
“
Ini kenyataan
ya?” gumamnya. Matanya tak
lepas dari sosok Myohee, yang kemudian merasa bersalah.
Tatapan
itu membuat Myohee tak enak hati. Jadinya, Myohee membungkuk berulang
kali.
“Aku
benar-benar minta maaf! Itu karena aku berteman dengan orang yang
salah!!! Kalau aku telah mengakibatkan kerugian besar bagi
perusahaan, katakanlah apa yang harus kulakukan? Gimana caranya
supaya aku bisa meminta maaf?”
“Ini
bukan perbuatanmu, tapi perbuatan temanmu?” Direktur Cha
memastikan, “Coba yakinkan aku.”
Meski
yakin apa yang dikatakannya benar, tentu saja Myohee tidak bisa
membuktikan apa-apa.
Direktur Cha
yakin kalau aku itu kaki tangan Jinsang! Sial, aku sendiri tidak
tahu, penipuan jenis apa yang sudah Jinsang lakukan dan bagaimana dia
melakukannya.
Pikiran
Myohee terus membuat
pertanyaan demi pertanyaan.
Sampai-sampai,
dia tidak sadar jika Direktur Cha berniat menghubungi polisi untuk
mengusut kasus ini. Tapi
Direktur Cha tidak jadi menghubungi polisi waktu melihat Myohee tidak
berusaha menghentikannya.
“Nona
Ki,” kata Direktur Cha.
Myohee
menatap Direktur Cha.
Kemudian,
wajah Direktur Cha mendekat ke wajah Myohee. “Kenapa kamu nggak
berusaha menghentikanku? Aku bakal melaporkanmu ke polisi loh!”
Myohee
berkata lirih, “Membuat laporan. Itu hal yang benar untuk
dilakukan. Aku benar-benar nggak tauk apa yang terjadi. Kupikir lebih
baik untuk mendapatkan penjelasan dari kantor polisi. Kupikir aku
bisa menghilang begitu aja, tapi aku telah menyebabkan kerugian
untukmu dan perusahaan. Jadi, aku nggak peduli apapun. Kita harus
tangkap si Jinsang as0e itu! Akan kulakukan yang terbaik demi bisa
membantumu!” katanya berapi-api.
Kemudian,
keduanya, baik Direktur Cha maupun Myohee, saling menatap dalam diam.
II.
Tuduhan Kejam Direktur Cha kepada Myohee
Keterdiaman
itu pecah saat Myohee bilang, “Sebelum
itu, bisakah kamu meminjamkan uang buat ongkos naik taksi.”
“Maaf?”
Direktur Cha tak percaya dengan apa yang didengarnya. Jadi dia minta
Myohee mengulangi permintaannya.
“Sebelum
ke kantor polisi, aku harus berpakaian dulu.”
Hal
tersebut membuat Direktur Cha sebal.
“Akhirnya
kamu menunjukkan sifat aslimu!”
“Apa?!”
Myohee terkejut dengan tuduhan itu.
“Kamu
mau kabur pakai taksi kan?”
“Nggak,
aku nggak bakal kabur!”
“Sejujurnya
aku nggak tahu bagaimana kamu bisa sampai masuk ke rumahku. Aku nggak
percaya sama omonganmu, Nona Ki. Bagaimana bisa orang bisa berubah
jadi kucing? Apa kamu sadar kalau kamu sedang mengatakan omong
kosong.”
“Kamu
menyelinap ke rumahku untuk mencuri bukti. Tapi, kamu tertangkap
basah dan cari-cari alasan! Itu penjelasan yang paling masuk akal.
Begitu mau ketahuan, kamu melepas pakaianmu.”
Kata-kata
Direktur Cha sangat menohok.
“Apa
aku ini orang mesum?”
Direktur
Cha menolak untuk percaya.
“Kamu
sudah menipuku sekali. Gimana aku bisa...”
Kata-kata
Direktur Cha dipotong Myohee.
“Kalau
gitu, ayo kita bareng naik taksi ke rumahku! Aku juga nggak mau pakai
baju aneh ini. Baju ini memalukan!”
Baju
yang membungkus tubuh Myohee adalah jubah mandi.
Direktur
Cha jadi lebih memperhatikan detail bentuk tubuh Myohee. Dia juga
melihat tubuh Myohee mulai bergetar menahan rasa malu dan matanya
menitikkan air mata.
Hal
itu membuat Direktur Cha sadar. Dia merasa malu dan membalikkan
tubuh.
“Aku
minta maaf. Kamu jangan nangis.”
Sambil
menutup kedua matanya dengan tangan kanan, Direktur Cha mengatakan,
“Nggak usah nangis, kamulah yang mengatakan omong kosong dari
awal.”
“Direktur
Cha!” suara Myohee terdengar lirih.
Direktur
Cha menoleh, dan terkejut saat menemukan kucing yang dari tadi
dicarinya. Kucing Myohee.
“Meow!”
Posting Komentar
Posting Komentar