Just for a Meowment Chapter 03 – Orang-orang Kepo Sama Kucing Milik Direktur Cha

Posting Komentar
Just for a Meowment merupakan web novel yang aku adaptasi dari komik berjudul sama. Berkisah tentang seorang wanita bernama Ki Myohee yang ingin bunuh diri. Tapi karena, umurnya belum habis, malaikat maut memberinya kesempatan hidup 100 hari lagi sebagai kucing. Pada kesempatan itu, dia menjadi lebih dekat dengan bosnya, Direktur Cha. Jika kamu menyukai novel hasil adaptasi, dan ingin membaca chapter lainnya, silakan klik tautan berikut ini. Terima kasih sudah berkunjung!

Daftar Isi

  1. I. Myohee Memberikan Penjelasan Tidak Rasional
  2. II. Tuduhan Kejam Direktur Cha kepada Myohee
  3. III. Myohee Menulis Pesan di KertasIII. Myohee Menulis Pesan di Kertas

Web Novel (novel internet) Just for a Meowment Chapter 03

I. Direktur Cha Mengizinkan Myohee Tinggal di Rumahnya

Direktur Cha mengelus kucing Myohee.

Myohee, yang kembali berubah menjadi seekor kucing, tampak menikmati usapan lembut tersebut. Seolah-olah Direktur Cha sedang mengusap rambutnya.

Myohee memperhatikan wajah Direktur Cha secara seksama. Yang menampakkan aura kesedihan.

“Sekarang... Kau akan tidur dimana? Kau mau tidur di tempat tidur?” tanya Direktur Cha pada kucing Myohee.

Direktur Cha menanyakan hal ini karena baru pertama kalinya merawat kucing. Dia mengambil smartphonenya lalu mencari tempat tidur kucing – kotak, selimut, dan pasir kucing – di toko online.

“Kenapa kamu begitu memperhatikanku sekarang?” tanya kucing Myohee pada diri sendiri. Mengingat sebelumnya Direktur Cha tampak acuh tak acuh.

“Meow!” Myohee bersuara layaknya seekor kucing.

Hal itu membuat Direktur Cha terkejut. “Apa kamu lapar?” tanyanya.

Kucing Myohee menggeleng. Dia tidak bermaksud mengatakan itu.

Gelengan kepala kucing Myohee membuat Direktur Cha paham kalau kucing Myohee tidak menginginkan hal itu.

“Baik, karena kamu dalam keadaan seperti ini. Aku harus tetap mengawasimu. Kau bisa tinggal denganku untuk sementara waktu. Kamu bisa mengatakan apapun yang dibutuhkan. Oiya, tulis saja di kertas jika kamu sedang berubah jadi manusia.”

Kucing Myohee menatap Direktur Cha dengan tatapan berbinar-binar.

“Oiya,” lanjut Direktur Cha, “Aku ingin menanyakan beberapa hal...”

Direktur Cha urung melanjutkan kata-kata. Dia mengaku percaya pada apa yang Myohee katakan sebelumnya (tentang Myohee yang berubah menjadi kucing).

Direktur Cha memberikan tangan kirinya ke arah kucing Myohee. Kucing Myohee memberikan satu kaki depannya ke tangan Direktur Cha. Mereka bersalaman.

Saat itu, Direktur Cha menunduk dan menutup wajahnya dengan tangan kanan. Sementara, tangan kirinya tetap menyentuh kaki depan kucing Myohee. Reaksi itu membuat kucing Myohee bertanya-tanya, “Reaksinya aneh. Dia begitu karena benar-benar menyukai kucing, itu saja kan?!”

II. Orang-orang Tahu Direktur Cha Memelihara Kucing

Keesokan harinya...

Dua karyawati Direktur Cha sangat senang saat mengetahui bosnya memelihara kucing. Mereka langsung kepo. Menanyakan ini-itu kepada Direktur Cha.

“Bolehkah kami melihatnya langsung?” tanya mereka berdua.

“Nggak!” sahut Direktur Cha ketus.

*

Sambil berjalan ke ruang kantor, mereka berdua membicarakan tentang kucing milik Direktur Cha. Keduanya berharap bisa mengadopsi kucing milik Direktur Cha. Itu bisa menjadi cara mereka mendekatkan diri dengan sang direktur alias PDKT.

Obrolan mereka berdua terdengar oleh Pak Kwon – sohibnya Direktur Cha.

Mereka berdua tentu saja bercerita tentang kucingnya Direktur Cha.

Hal itu membuat Pak Kwon menyeringai. “Jadi, orang itu punya kucing sekarang?”

III. Myohee Menulis Pesan di Kertas

Sementara itu, Myohee telah kembali berubah jadi manusia. Sesuai permintaan Direktur Cha sebelumnya, dia menulis apa yang dibutuhkannya di kertas.

Seperti dia meminta agar toilet tidak ditutup, dia memakan beberapa makanan yang ada di kulkas, ketidakbisaannya keluar dari rumah karena tidak tahu waktu berubah (jadi manusia dan jadi kucing), dan dia merasa tidak bisa kembali ke rumah karena renternir kerap mampir belakangan ini.

Related Posts

Posting Komentar