Alur Cerita Film Nine: Sembilan Robot Boneka Penyelamat Bumi

Posting Komentar
The Beast sedang menghajar Nomor 2

Pada awal film ini, kita akan disuguhkan dengan adegan seorang profesor – yang kita panggil dengan sebutan Pak Profesor. Ia tampak sedang asyik menjahit sebuah boneka kain.

Dalam narasinya, Pak Profesor menyatakan bahwa teknologi sejatinya digunakan untuk mempermudah kehidupan manusia. Akan tetapi, manusia menjadi blunder dan membuat teknologi menjadi bumerang bagi kepunahan mereka.

Kemudian, kita melihat sebuah boneka kain yang tadi dibuat Pak Profesor tergantung di seutas tali. Lalu, dia terjatuh dan perlahan-lahan tampak hidup dengan membuka matanya. Boneka kain ini memiliki nomor punggung 9.

Setelah itu, dia menemukan benda yang menarik perhatiannya, yaitu  sebuah besi bulat mirip kancing dengan tiga ikon aneh di bagian depannya. Besi ini disebut jimat. Si nomor 9 memungutnya dan memasukkan benda tersebut ke dalam dirinya.

Si nomor 9 melongok ke bawah dan menemukan jasad Pak Profesor teronggok di lantai. Lalu, dia loncat ke jendela dan menemukan bahwa dunia sudah hancur lebur.

Dia melihat seseorang diluar, lalu memutuskan untuk mengejarnya. Dalam proses pengejaran, kita diperlihatkan kondisi dunia yang sudah porak poranda dan jasad kering seorang perempuan menggendong bayinya.

Setelah berhasil mengejar orang yang dilihatnya, si nomor 9 baru menyadari jika orang yang dikejarnya memiliki kesamaan dengan dirinya:  sama-sama berbentuk boneka kain. Bedanya, dia mengenakan topi lilin dan memiliki nomor punggung 2.

Mengetahui si nomor 9 tidak bisa bicara, si nomor 2 memperbaiki sistem suara si nomor 9 dengan mengambil suku cadang dari sebuah boneka rusak.

Di tengah pembicaraan mereka, muncullah seekor maung cyborg yang langsung menyerang mereka. Maung itu berhasil mendapatkan si nomor 2 dan jimat milik si nomor 9 yang jatuh tanpa sengaja.

Mendapat luka-luka, khususnya di lengan kirinya, si nomor 9 berjalan tertatih-tatih hingga akhirnya jatuh pingsan. Boneka lainnya, bernomor punggung 5, melihatnya dari ketinggian. Dia memutuskan menolong si nomor 9.

Ketika keduanya membicarakan si nomor 2, datanglah si nomor 1. Dia tampak angkuh, yang ditunjukkan dengan membentak nomor 5 yang sudah keluar dari "tempat persembunyian" tanpa izin darinya. Dia juga menolak ide nomor 9 yang hendak menolong nomor 2.

Ditengah kebingungan nomor 9 tentang apa yang terjadi, muncul boneka kain bertubuh besar. Dia adalah pengawal nomor 1 yang memiliki nomor punggung 8. Dia datang dengan menenteng pisau dapur yang dijadikan sebagai senjatanya.

Si nomor 1 kemudian mengajak nomor 9 naik ke atas menara. Dia bercerita kalau para boneka kain  bangun di tengah-tengah perang antara manusia melawan mesin sedang terjadi. Setelah beberapa waktu, perang akhirnya berhenti. Ditandai dengan suasana yang sunyi dan senyap. Manusia sudah punah. Yang tersisa hanya para boneka kain dan maung cyborg yang disebut dengan "The Beast".

Setelah mendengar cerita si nomor 1 yang cukup informatif, kita diperlihatkan pada si nomor 6 yang sedang sibuk menggambar sesuatu, yaitu ikon yang bentuknya mirip sekali dengan ikon yang terdapat pada jimat si nomor 9.

Ketika nomor 9 dan 5 ada di menara pengawas, mereka melihat sebuah bangunan besar yang diduga menjadi tempat The Beast membawa si nomor 2. Hal ini membuat niat si nomor 9 ingin menolong si nomor 2 lagi. Dia membujuk si nomor 5 untuk ikut serta, karena sama-sama pernah diselamatkan nomor 2.

Awalnya si nomor 5 menolak. Dia ingin membayar utang budinya pada si nomor 2. Sehingga dia memutuskan untuk ikut. Dan keduanya berangkat menuju bangunan besar tersebut.

Singkat cerita, si nomor 9 dan nomor 5 akhirnya berhasil menemukan jejak The Beast. Jejak itu mengarah masuk ke sebuah lorong gelap. Mereka memutuskan masuk ke dalamnya. Lorong itu ternyata menjadi jalan masuk ke bangunan tua itu yang rupanya adalah bekas pabrik. Disana, mereka berdua menemukan si nomor 2 ada di dalam kurungan.

Tentu saja, mereka coba menyelamatkan si nomor 2, tapi bersamaan dengan itu maung cyborg datang menyergap. Saat mereka merasa tidak ada jalan keluar, sebuah boneka kain lainnya, yaitu si nomor 7, datang dan langsung menebas kepala maung cyborg. Mereka selamat.

Setelah reuni singkat antara si nomor 2, 5, dan 7, si nomor 9 mengambil jimat miliknya yang tergeletak di tanah. Dia menempatkan jimat itu ke dalam sebuah lubang misterius. Hal itu membuat jiwa si nomor 2 tersedot ke dalamnya. Ternyata lubang itu milik mesin raksasa yang kita sebut saja The Machine.

Setelah mendapat jimat itu, The Machine bangkit dan langsung menyerang mereka bertiga. Beruntung, ketiga boneka kain itu mampu meloloskan diri.

Ketiganya pergi menemui dua robot boneka kembar, si nomor 3&4, yang dikenal sebagai pustakawan. Tentu mereka berharap mendapatkan jawaban atas apa yang tengah terjadi. Si kembar menunjukkan siapa The Machine yang sesungguhnya, yaitu sebuah mesin perang yang diciptakan untuk menjaga "perdamaian". Tapi, dalam perjalanannya lebih lanjut, mesin perang itu berubah menjadi mesin pembawa kiamat manusia.

Apa yang diperlihatkan si kembar tidak membuat si nomor 9 puas karena tidak ada penjelasan soal jimat yang telah merenggut nyawa si nomor 2. Hal itu membuat nomor 9 dan nomor 5 kembali ke gereja untuk menemui nomor 6 yang dinilai lebih tahu soal jimat.

Tapi, mereka berdua malah kena semprot oleh si nomor 1, lebih-lebih ketika dia tahu jika si nomor 9 telah membangkitkan The Machine. Di tengah-tengah ceramah nomor 1, nomor 6 muncul dan meminta si nomor 9 dan nomor 5 untuk kembali ke sumbernya. Tidak ada yang memahami apa yang dimaksud oleh si nomor 6 tentang sumber.

Merasa jengah dengan omong kosong itu, si nomor 1 meminta si nomor 8 untuk mengamankan nomor 9 dan nomor 5. Hal itu justru membuat nomor 9 dan nomor 1 cekcok, dan baru berhenti ketika burung cyborg muncul untuk menyerang.

Usai aksi kejar mengejar antara burung cyborg dan para boneka kain, si nomor 7 lagi-lagi datang menyelamatkan semuanya. Dan gereja tempat mereka berada pun terbakar hebat.

Alhasil, para boneka kain pergi ke tempat si kembar berada. Nomor 1 memerintahkan si nomor 8 untuk berjaga. Bukannya jaga, dia malah meletakkan magnet di kepalanya, buat nge-fly.

Sementara itu si nomor 9 dan si kembar mempelajari buku tutorial memindahkan jiwa ke dalam boneka. Si nomor 1 muncul lalu menyuruh mereka untuk menjauhi semua itu karena ilmu pengetahuan hanya membawa bencana. Rupanya dia tahu tentang apa yang terjadi dengan kehancuran dunia.

Si nomor 9 justru menentang omongan nomor 1, yang kemudian mengajak teman-teman lainnya untuk kembali ke tempat dirinya bangun untuk pertama kalinya.

Sebuah cyborg lainnya, utusan dari The Machine, muncul di depan si nomor 8 yang sedang asyik nge-fly dengan menggunakannya sebagai nomor 2 sebagai umpan. Dia lalu menghipnotis dan meringkus si nomor 8.

Saat keluar untuk mencari nomor 8, si nomor 1 terus saja ngedumel dan kaget begitu zombie nomor 2 mendatanginya. Pas kena hipnotis dan mau digulung pakai benang, si nomor 7 datang menyelamatkannya. Eh, malah si nomor 7 yang justru tertangkap.

Singkat cerita, si nomor 8 dan 7 berhasil ditangkap oleh robot monster. Para boneka kain yang tersisa bersepakat untuk menyelamatkan kedua temannya yang disandera di pabrik.

Sementara 9 masuk ke dalam pabrik, para robot boneka lainnya membuat bom.

The Machine menarik jiwa si no 8. Dan ketika hal yang sama hendak dilakukan kepada no 7, si no 9 berhasil menyelamatkan dan membawanya kabur dari kejaran pasukan robot The Machine.

Mereka keluar bersamaan dengan kiriman drum bensin yang dimasukkan rekan-rekan si nomor 9. Dan… kabummm… pabrik pun meledak. Semua robot boneka tersisa berhasil selamat.

Lalu, mereka pun berdansa diiringi lagu jadul dari piringan hitam. Tapi itu kesenangan mereka itu hanya sebentar, sebab tak lama kemudian The Machine muncul dari puing-puing pabrik. Oh, tidak, dia masih hidup rupanya.

The Machine mengejar mereka dan berhasil menangkap si nomor 5 yang kemudian diserap jiwanya. Saat ada kesempatan untuk menghancurkan The Machine, si nomor 6 menghalangi karena jiwa robot boneka yang sudah disedot masih terperangkap dan akan hilang jika The Machine mati. Saat itu The Machine berhasil menangkap si nomor 6 dan menyedot jiwanya.

Alhasil, si nomor 9 pun pergi ke tempat dimana dia terbangun untuk pertama kalinya. Disana, dia menemukan sebuah kotak berisi memori Pak Prof. yang menjelaskan bahwa The Machine adalah ciptaannya, sebuah produk gagal karena tidak punya sisi kemanusiaan. Itulah kenapa dia menciptakan 9 robot boneka yang berasal dari dirinya sendiri sebagai antitesis dari The Machine. Rekaman itu juga menunjukkan cara untuk mengalahkan The Machine dan membebaskan jiwa-jiwa yang terjebak di tubuh The Machine.

Nomor 9 menemui empat temannya untuk menceritakan fakta yang ditemukannya. Namun, sayangnya, para boneka kain bukanlah tandingan The Machine. Mereka terdesak, sehingga si nomor 9 berniat mengorbankan dirinya sendiri. Akan tetapi, si nomor 1 menggantikannya.

Nomor 9 bergegas mencopot jimat dan memencet tiga tombol yang terdapat pada jimat. Jiwa yang terperangkap di The Machine pun berhasil disedot ke dalam jimat. Riwayat The Machine tamat sampai disitu.

Setelah itu, si nomor 9 mengeluarkan rekan-rekannya yang terperangkap di jimat. Si nomor 7 dan si nomor kembar 3&4 bahagia melihatnya. Usai melakukan salam perpisahan, jiwa kelima robot boneka terbang ke langit. Saat itu hujan turun, dan di dalam air hujan itu mengandung mikroorganisme, yang mungkin, akan memperbaiki kondisi bumi.

Related Posts

Posting Komentar